30 Des 2011

Selamat Datang 2012... Satu Lagi Tulisan Asal Saat Iseng



Tahun baru... sebuah momen yang selalu ditunggu-tunggu. Stasiun TV baik yang lokal ataupun interlokal, eh maksudnya di sini stasiun TV nasional, menyiapkan berbagai acara hiburan dengan menampilkan jajaran artis ternama. Mereka berlomba-lomba menyajikan beragam acara terbaik mereka.. Bagaimana caranya agar mata penonton melotot memandangi layar TV.. Setelah itu bagaimana caranya agar penonton nggak memencet tombol channel pada remote...
Acara pun dibuat dengan sangat spektakuler. Dan agar semakin menarik dan mendekati para penontonnya, sering kali acara dibikin outdoor, menampilkan semaraknya suasana malam pergantian baru di beberapa lokasi tertentu yang disiarkan secara langsung. Penonton dibuat terbawa suasana gemerlap, penuh warna, penuh cahaya.... dan pastinya yang nggak mau ketinggalan... kembang api dan mercon, ini mesthi wes... Mulai kembang api model muncrat, kembang api model air mancur, kembang api model nyembur, kembang kuning, janda kembang ... eh sori jadi ngelantur...

Yah, berbagai acara dalam semalam tersebut tentu menggerakkan roda perekonomian lebih cepat daripada malam-malam selainnya. Coba aja... misal di sebuah pasar gaya baru - alias mall - kalau biasanya sampai jam 11 atau jam 10 tutup (eh, bener yah tutupnya jam segitu, soalnya ngga pernah jalan-jalan ke mall, hehehe) nah.. sekarang bisa sampai jam 2 atau mungkin jam 3 pagi, kalau dalam 1 jam perputaran dana di sebuah mall bisa sampai Rp 1.256.957.421,87, maka dengan pertambahan waktu buka sebanyak 4 jam maka akan didapat tambahan sebesar Rp 5.027.829.687,48 (itungannya pasti bener kok, soalnya ngitungnya pakek komputer) berarti jika asumsi waktu buka mall 12 jam, berarti saat tahun baru mendapat tambahan kira-kira 30% dari malam-malam biasanya... wow

Stasiun TV pastinya akan menaikkan harga pasang iklan untuk acara khusus malam tahun baru. Para pemasanng iklan pun juga melihat ini sebagai peluang bagus untuk memajang produk mereka, meskipun harganya lebih mahal dari biasa. Harapannya... iklan itu akan dilihat lebih banyak pasang mata dan berdampak pada bertambahnya pemasukan.

Kalau melongok ke jajaran penggerak roda ekonomi tingkat bawah... misal, warung giras yang biasanya hanya dikunjungi oleh makhluk malam sejenis pak satpam dan pak hansip, bisa saja ketambahan pengunjung lain yang ingin menikmati suasana malam pergantian tahun.. nah lumayan toh... Atau mungkin pendagang terompet dadakan yang panen penghasilan. Para PKL juga berpeluanng besar menghabiskan barang dagangannya, karena manusia yang turun ke jalan lebih banyak dari malam biasanya. Grup-grup musik melayu, elctone, grup lawak atau apalah... bakalan kebanjiran order.

Tapi ya gitu... ada juga kelakuan yang menurut jari-jemari saya... lebih baik ngga usah dilakukan.. knalpot motor yang dimodif agar suaranya nyaring yang tujuannya cuma cari sensasi. Untuk kroco-kroco seperti ini lebih baik ke laut aja lah... maksudnya di tengah laut aja di atas pengeboran lepas pantai, di sana aja itu motor di gas pol, ga bakalan ngganggu orang. Kalopun ngganggu si tukang bor, gampang, langsung aja cerburin laut, atau buat ganjel bor, beres....

Kalau Anda-anda menyambut tahun baru dengan suka cita, ada beberapa saudara kita di wilayah lain di Nusantara yang mungkin dihinggapi rasa was-was karena status gunung Ijen, salah satunya... Pun saudara-saudara kita yang masih berada di bawah garis kemiskinan yang mungkin saja dari tahun ke tahun senantiasa terjebak di jurang ekonomi liberal yang semakin lama ternyata semakin destruktif. Semoga Anda-anda termasuk yang bisa memanfaatkan momen pergantian tahun ini dengan sesuatu yang lebih baik.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar