24 Mei 2013

Odong-odong dan Lagu Anak


Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
Menyinari dunia

14 Mei 2013

Belajar tentang Belajar


 Belajar tentang belajar. Sepertinya kegiatan yang satu ini nggak bisa ditinggalkan..... Hingga nyawa lepas dari badan. Dalam bidang apapun, kepada siapapun. Terkadang suatu pengetahuan dapat tergali dari seseorang yang tidak kita sangka. Bisa muncul dari suatu yang remeh, suatu yang kita pandang 'nggak ngaruh'.

Kita harus selalu waspada, membuka otak dan kritis menganalisa. Sangat banyak pengetahuan yg bertebaran di muka bumi. Eksplorasi harus terus terjadi, sebab manusia sangat dinamis. Di luar sana roda bergerak sangat cepat, jadi janganlah membatasi diri. Sekali-kali out of the box gak papa, asal jangan sampai out of control :)

10 Mei 2013

Belajar tentang Teman, Perhatian dan Harapan


Seorang teman, selama itu masih berwujud manusia, akan memiliki keunikannya sendiri. Seperti halnya manusia pada umumnya, ada yang relatif baik dan ada pula yang relatif tidak baik. mengapa menggunakan relatif? Pada batasan tertentu, ada kualitas yang menurut seseorang baik, dianggap tidak baik oleh orang lain.

Sebagai makhluk Tuhan paling istimewa, manusia memiliki berbagai kualitas mulai dari yang amat sangat paling rendah hingga amat sangat paling tinggi.... dalam segala hal. Manusia bisa teramat kejam hingga tega membunuh anak sendiri. Namun ada pula yang pengasih hingga mau merawat anak orang lain yang ia temukan di jalan. Bahkan ada yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat anak hewan.
Bisa jadi ia punya 2 sisi yang bertolak belakang. Bisa jadi dibalik senyum seseorang, tersimpan kegetiran yang mendalam. Pandai urusan fisika namun bodoh masalah pergaulan... dan masih banyak kemungkinan yang lain.


Seorang teman pun bisa seperti itu. Ada yang kejam, cuek, perhatian, kadang kejam, agak cuek, cuek-kejam namun perhatian, perhatian tapi kadang cuek, pura-pura perhatian tapi kejam.... dan masih banyak berbagai kombinasi yang lain

Sebagai makhluk yang senantiasa belajar, hendaknya kita bisa menempatkan diri. Yang namanya belajar pastilah pernah melakukan kesalahan. Ada yang mengulangi kesalahan itu namun ada pula yang tidak. Tapi secara pribadi.... sebisa mungkin kita nggak mengulang kesalahan itu.

Belajar tentang perhatian... semua manusia pastilah menuntut perhatian. Perhatian adalah salah satu wujud pengakuan eksistensi. Namun ternyata wujud perhatian bisa macam-macam... sangat bermacam ragam hingga terkadang kita nggak menyadari eksistensi perhatian itu.

Belajar tentang pengharapan... Pengharapan bisa bergantung dari cara pandang seseorang. Jika memiliki kecenderungan positif, maka pengharapan itu akan selalu ada. Pengharapan saja memang tidak selalu bisa merubah realitas menjadi lebih baik, namun pada titik tertentu, kadang pada saat yang tidak kita perkirakan... itu bisa merubah keadaan.... dan itu juga berlaku buat pengaharapan negatif juga

belajar..... (apa lagi yaaa)

7 Mei 2013

Memperkuat Stamina Otak



Malem itu urusan layout bulletin udah melebihi deadline, lha wong naskah aq terima udah melebihi deadline. Udah berulang kali aq kasih tau ke pelanggan, “beri waktu 3 hari untuk urusan layout”. Udah ngasih naskah molor dari jadwal, kalo udah gitu kejar2 suruh cepet kelar, yang sms lah… kirim im lah…. bikin orang bĂȘte aja… So, aq anggep aja itu bunyi kentut, asal gak bau ya udah…

5 Mei 2013

Berbakat ato Terlatih


Bakat bawaan ato keturunan… ada seorang teman yg dulu pernah beropini: nggak ada yg namanya bakat ato keturunan, kemampuan seseorang bisa dibangun ato dididik. Namun pernah juga ada cerita seperti ini… Ada salah seorang sodara, yang katanya dulu pas lahir susah banget, udah waktunya keluar dari rahim, malah mbleset, balik posisi lagi… nah sekarang si sodara itu waktu punya anak, si anak juga agak susah keluar dari rahim istrinya… kata para orang tua: itu nurun ortunya, hehehe…

Cerita lain: seorang teman yang lahirnya premature, hingga semenjak kecil “berbakat” sakit2an… hingga kini masih juga sering sakit. Kalo kemasan di dunia industry “fragile” ato “mudah pecah” .... Saya dulu, kata emak, pas lahir, cepet, nggak ribet, begitu emak naik tempat tidur rs bersalin, langsung keluar.. sampe sekarang saya juga lebih suka yg simpel2 aja, yg praktis nggak bikin repot orang lain… Gimana juga ya, sama Marquez, seorang pembalap muda fenomenal motogp, gimana dulu waktu ia lahir? Apa secepet saat sekarang waktu di atas motor balap.

Yang namanya kecenderungan pasti ada, rasanya nggak mungkin menafikkan adanya bakat ato bawaan sejak lahir ato warisan dari nenek moyang. Lha kalo nggak ada yang namanya bakat ato turunan? Apa fungsi rantai genetika? Namun dari yang saya pelajari, meskipun ada yang namanya bakat, akan percuma kalo nggak dilatih ato diasah.

Lembaran besi pipih nggak akan bisa menembus daging kambing, kalo nggak pernah diasah, malah berkarat … iya. Sebaliknya balok besi tumpul akan bisa menusuk daging kambing setelah ditempa berkali-kali hingga tajam

2 Mei 2013

Teori Big bang = Kafir


Hari ini seorang khatib membaca sebuah ayat dari Quran:
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? -Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30-

Pak khatib melanjutkan:
Orang kafir ketika membaca ayat ini, akhirnya melahirkan sebuah teori ledakan besar, teori big bang. Sebagai orang muslim itu adalah kebesaran Allah.

Kalo dipikir-pikir…. Apa iya kalo kita mempercayai teori big bang, kita sama dengan orang kafir. Jika saya tarik agak jauh: teori big bang merupakan salah satu bagian dari sains, yang diajarkan di sekolah, berarti kita sebagai orang muslim, akan dianggap sebagai kafir bila mempelajari sains. Jika saya tarik lebih jauh, sains adalah produk pemikiran manusia, berarti kita sebagai orang muslim, akan dianggap sebagai kafir bila mempercayai produk pemikiran manusia. Berarti pula, kita nggak boleh mikir, donk…..

Apa bener seperti ini kesimpulannya? Apa saya yang salah menyimpulkan? Kalo emang salah menyimpulkan; kira" apa maksud yang sesungguhnya?