Bubur jenang sengkala. Dalam kebudayaan masyarakat Jawa bubur ini memiliki fungsi sebagai pembuang "sengkala" alias bencana. Emang sih, baru-baru ini beberapa anggota rumah pada berjatuhan dari motor. Mungkin karena peristiwa itu, si Budhe sebagai anggota keluarga tertua, membikin bubur semacam ini.
Kalo aq suruh ngebahas korelasi antara bubur dan tolak bala, terus terang aja... ngga sanggup. Mendingan bahas cara bikinnya aja, ya. Tapi ngga bisa terlalu detail, nih
Bahan utama bubur ini adalah tepung beras dicampur santan. Kedua bahan tersebut diberi garam dan gula putih secukupnya. Saat memasak dimasuki pula pandan wangi. Ketika memasak juga harus sambil diaduk biar nggak menggumpal. Aduk sampe matang. Setelah matanng bubur tadi dibagi jadi 5 bagian untk di beri pewarna.
Untuk pewarnanya, disini qt pakek pewarna alami. Kalo pakek pewarna makanan sintesis, gampang nulisnya, ngga seru... :)
- Warna ijo: dibikin dari pandan betawi yang ditumbuk. Tumbukan tadi dicampur air lalu diperas dan dicampurkan ke bubur.
- Warna hitam: berasal dari daun pisang kering yang dibakar. Bakaran tadi dimasukin air mateng, nah... air itulah pewarnanya.
- Merah: gula jawa a.k.a. gula kelapa. Kalo yang di gambar atas, pake' pewarna makanan sintesis, jadi merahnya beda.
- Kuning: berasal dari perasan kunyit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar