30 Jan 2017

Caving di Gua Pindul, Gunung Kidul, Yogyakarta


Sebuah perjalanan yang diawali tanpa rencana.. dadakan. Jalan-jalan ikut rombongan para guru TK ke seputaran Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai peserta pengganti karena yang bersangkutan menemui sebuah cobaan ketika akan berangkat. Karena mendadak dan lagian diri ini beda spesies dari peserta lain yang sebagai guru TK, persiapan juga dilakukan apa adanya tanpa memahami akan ada apa di sana.
Skip skip skip ..... tujuan pertama adalah gua Pindul, wisata caving mengarungi aliran sungai yang terletak di Kab. Gunung Kidul. Sebuah objek wirawisata (sebuah istilah yang baru bagi mata dan otak ini) alam dan edukasi yang dibuka sejak tahun 2010. Sesuai istilahnya, wirawisata, tempat ini dikelola oleh penduduk setempat, memberdayakan masyarakat sekitar. Mungkin seperti ini, yah.. harusnya yang disebut sebagai otonomi daerah.

antri di depan gua

Sebagai penumpang bis, kita turun di area parkir bis. Di lokasi ini banyak penjual plastik pelindung ponsel agar tidak basah saat caving. Dari lokasi parkir bis, rombongan diangkut oleh mobil bak terbuka... jadi seperti kambing yang mau dikirim ke pasar :D .... menuju lokasi persiapan.
Datang ke lokasi, agenda pertama adalah sarapan. Menu yang tersedia adalah menu khas masyarakat desa yang begitu bersahaja. Di lokasi ini terdapat beberapa rumah gubuk yang cocok untuk makan bareng bila datang bergerombol (rombongan). Agenda selanjutnya adalah persiapan caving. Peserta memakai pelampung yang sudah disediakan. Setelah memakai pelampung, rombongan mendapatkan jatah foto bareng di depan papan nama Wirawisata Goa Pindul. Saat berfoto ada pemandu sorak (bukan semacam pemandu sorak bola basket, lho) yang bikin suasana berfoto jadi makin heboh.
Dari lokasi persiapan, peserta dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk memudahkan koordinasi, lalu berjalan sejauh kira-kira 100 meter menuju lokasi goa. Mampir sekejap, ambil donat pelampung. Peserta menceburkan diri di atas donat pelampung, saling menggandeng donat di sebelahnya, seperti kereta api yang bergandengan. Karena saat itu situasi libur panjang, goa ini ramai pengunjung. Peserta harus mengantri di depan goa sembari mengapung di atas aliran sungai yang tenang. Biar suasana tambah asik, kita bisa bermain air membikin basah orang lain, hehehe.

pengunjung sangat ramai
Goa ini memiliki kedalaman 2 meter hingga 11 meter. Saat kita berkunjung, kedalaman airnya saja hanya 50 cm, namun bila hujan dan banjir, lokasi ini bisa ditutup sementara hingga banjir surut. Gunung Kidul memiliki tanah kapur, termasuk goa ini. Sambil dipandu para petugas, kita bisa menikmati keindahan ukiran alam dalam goa kapur ini. Di dalamnya banyak dihuni kelelawar, yang dalam istlah jawa disebut "codot" dan "kampret".  Silahkan bila ingin bertanya kepada para pemandu. Di tengah goa terdapat bagian yang menyempit dan gelap, namun para pemandu membekali diri dengan senter, so.... kita nggak perlu bawa lampu halogen dari rumah. Ada pula bagian goa yang berlubang di atasnya, sehingga cahaya bisa menerangi bagian dalam goa. Panjang goa ini sekitar 350 meter dan diarungi selama 45 menit. Pengunjung sampai di ujung goa, naik menyusur jalan sembari menikmati suasana alam, menuju titik penjemputan oleh mobil angkut bak terbuka.


aliran sungai dibendung di bagian luar gua
 
Kembali ke lokasi persiapan, pengunjung bisa mengambil barang bawaan yang dititipkan dan membersihkan diri. Di sini banyak toilet dan ruang ganti yang bersih. Pengunjung bisa menyisihkan uang receh sebagai biaya operasional kebersihan. Saat siang hari, pengelola telah menyiapkan hiburan khas Indonesia, live dangdut!!!!! Setelah bersih-bersih pengunjung bisa membeli foto saat akan masuk goa tadi, sebelum kembali pulang.

"donat" pelampung

Pengelolaan lokasi wisata berbasis komunitas lokal di sini sangat berkesan. Di sepanjang perjalanan mulai dari lokasi persiapan hingga kembali lagi ke lokasi persiapan, kita bisa sekilas melihat bagaimana para petugas berkoordinasi dan bekerja sama mengelola lokasi ini. Semoga sukses bagi warga sekitar goa pindul dan selamat menikmati suasana pedesaan Gunung Kidul bagi para pengunjung atau calon pengunjung.

Foto oleh:
Bunda Ira & ponselnya
saya & ponselnya Bunda Ira :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar