20 Okt 2019
Hubungan sosial manusia modern yang makin hampa
Suatu hari di sebuah forum pengajian, seorang ustadz memaparkan beberapa fenomena yang ada di tengah-tengah manusia modern.
Kemajuan teknologi membuat berbagai proses di dunia ini semakin cepat dan praktis, bahkan cenderung instan. Ditambah lagi semakin luasnya pemakaian internet. Ssemua serba online, taksi, ojek, belanja, makan, apapun kebutuhan manusia modern yang bisa disebut, semua bisa menjadi online.
Transportasi, kita tidak harus berpanasan dipinggir jalan untuk mencari taksi, hanya mengandalkan hp, taksi akan datang sendiri. Fenomena promo yang gila-gilaan, membuat harga makanan sekelas rumah makan modern jadi lebih murah daripada nasi bungkus, ditambah lagi makanan itu bisa datang sendiri ke hadapan kita.
Namun yang paling disayangkan adalah semakin menurunnya unsur-unsur kemanusiaan dalam pola komunikasi.
Jaman dulu, menulis surat cinta adalah sebuah perjuangan tersendiri. Untuk menghasilkan selembar surat, pasti melalui penulisan yang berkali-kali dan tentunya menghabiskan banyak kertas. Sebab sang penulis nggak ingin surat cinta itu mengandung sebuah coretan. Jadi, bisa dipastikan surat cinta yang terkirim itu merupakan master piece dari sang penulis untuk sang pujaan hati.
Sedangkan di jaman modrn, menulisnya pastilah diketik, kalaupun salah, bisa dihapus dengan mudah, kalau butuh referensi kata-kata, mudah cari di internet, bahkan bisa copas.
Saat momen lebaran, kartu lebaran adalah sesuatu banget. Ada yang beli di toko buku atau yang bikin sendiri. Dari sebuah kartu lebaran dapat terlihat betapa bagaimana proses yang dilalui si pengirimnya. Apalagi yang buatan sendiri. Pastilah memiliki kesan yang amat mendalam bagi pengirim dan penerima.
Sekarang dengan teknologi yang dinamakan smartphone, semuanya jadi mudah, cepat, dan massif. Kita cukup bikin ucapan sekali, bahkan bisa aja copas dari ucapan orang lain, diedit dikit, lalu dikirim ke semua orang melalui beberapa jalur media sosial yang kita miliki. Yang membalas ucapannya juga melakukan dengan cara yang kurang lebih sama.
Di kantor-kantor sering ditemui, ketika ada keperluan dengan rekan di ruang sebelah, kita enggan berjalan. Kita lebih senang membelai-belai si kotak untuk berkomunikasi dengan rekan kita tadi. Padahal dengan bertatap muka langsung kita akan lebih tahu bagaimana kesan jyang dimunculkan saat berhadapan.
Itulah teknologi, apapun bentuknya selalu membawa manfaat sekaligus efek samping. Terletak pada manusia yang harus bijaksana dalam menggunakan agar mendapatkan manfaatnya dengan maksimal tampa banyak memvawa efek sampingnya.
Demikian secuplik tulisan dari sebuah forum kajian.d Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan kita. Silahkan membagikan jika dirasa ini bermanfaat. (A.F.M)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar