24 Okt 2019

Libra, mata uang digital yang terlahir dari rahim facebook

libra
Digitalisasi dan meluasnya jangkauan internet memang menjanjikan kemudahan dalam berbagai hal termasuk dalam hal ini keuangan. Bagi warga indonesia yangmeskipun awam dengan bidang keuangan dan teknologi sekalipun,, pastilah nggak asing dengan nama ovo, gopay, linkAja, jenius, dan masih ada beberapa nama lain yang kurang  dikenal luas. cara membuka akun juga sangat mudah, cukup berbekal no hp dan foto selfi bersama ktp kita sudah bisa memiliki akun mereka. dengan menggunakan jasa keuangan mereka, kita bisa melakukan pembayaran lebih mudah dan cepat. Kita bisa berkirim dana ke saudara jauhtanpa harus ke bank, cukup dari mini market terdekat.

Jelang pergantian tahun menuju 2020, dunia dihebohkan denganancang-ancang kelahiran dompet digital bikinan facebook bernama libra. Libra akan diluncurkan pada semester pertama tahun 2020. Yang bikin heboh adalah betapa besar dan luasnya jangkauan dompet ini. Pengguna facebook yang begitu mendunia pastilah akan berbondong-bondong membuka akun. Bisa jadi libra akan menawarkan berbagai kemudahan, misal: tanpa butuh rekening bank, bisa setor di mini market, atau besaran setoran yang terjangkau. Apalagi dengan iming-iming kemudahan transaksi keuangan menggunakan aplikasi facebook, whatsapp dan instagram. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi antar mata uang antar negara tanpa ribet, bahkan bisa aja tanpa biaya.

Cara kerja libra

Libra dikelola oleh perusahaan yang dinamai asosiasi libra. Semua perusahaan di dunia boleh gabung di sini dengan cara setor modal agar dapat hak suara ketika mengadakan rapat untuk mengatur arah kerja libra. Libra memiliki aplikasi dompet digital bernama calibra. Dana yang dihimpun melalui libra akan disimpan di bank dalam bentuk rekening. Rekening dalam jumlah amat sangat terlalu besar ini tentunya akan mendapat bunga tabungan. Dari sinilah pemasukan itu berasal.

Kalau gopay dkk menggunakan acuan rupiah, libra menggunakan us dollar, yen jepang, poundsterling dan euro. Mata uang itu digunakan karena nilainya yang stabil. Misal saat dibandara kita setor melalui mini market 150ribu rupiah. Kita akan dapat 15 us dolar (anggap aja 1 dolar = 15000 rupiah) atau 150 yen (anggap saja 1 yen = 100 rupiah). Maka dengan begitu kitaudah bisa belanja di jepang atau as. Namun bila ingin ke malaysia, tentunya aplikasi calibra udah menyediakan nilai tukar dengan ringgit malaysia, kita tinggal mengganti jenis mata uang yang tertulis di aplikasi.

Kalau semua transaksi bebas biaya, dari mana asosiasi libra dapat pemasukan. Selain dari bunga bank, adanya libra akan memudahkan transaksi digital berupa belanja iklan atau game online. Ini tentu akan merangsang naiknya jumlah belanja para konsumer digital, yang pada akhirnya menambah pemasukan ke perusahaan.

Mendapat pertentangan

Tentangan ini berasal malahan dari pemerintah asal facebook sendiri dan dari beberapa bank sentral negara maju di eropa. Menurut mereka libra akan mempermudah transaksi kejahatan internasional. Sebab aliran dana itu akan susah dilacak. Belum lagi keamanan data pengguna. Karena facebook pernah kesandung kasus kebocoran data pengguna, ditakutkan kedepannya masalah ini akan terulang dan pengguna juga kurang mendapat jaminan hukum.

Kondisi pertentangan ini membuat beberapa pemodal kelas kakap yang tergabung dalam asosiasi libra mengundurkan diri. Mereka diantaranya adalah paypal, visa dan mastercard. Kalau visa dan mastercard kita sudah sering melihat logonya di kartu debit atau kartu kredit, sedangkan bagi yang belum tahu nama paypal, itu adalah sejenis jasa dompet digital dalam mata uang us dolar. Namun paypal hanya umum dipakai untuk belanja online antar negara.

Secuil opini

Penyebab tentangan dari berbagai bank sentral yang diberitakan secara luas di atassepertinya hanya sampul saja. Emang para kapitalis apa peduli dengan manusia. Sejauh ini mereka hanya peduli dengan yang namanya keuntungan.

Kalau libra katanya memudahkan transaksi kejahatan, bukankah selama ini kebanyakan transaksi kejahatan menggunakan uang cash , yang jelas-jelas dicetak oleh bank sentral, agar susah dilacak. Harusnya dengan alasan ini, uang cash nggak boleh beredar. Jika para penjahat kelas kakap berpindah ke libra, mlalu bank sentral mau mencetak apa?  Kuitansi. Karcis parkir. Atau mungkin cetak kenangan aja biar yang udah bubaran sama mantan nggak bisa move on 

Kehadiran libra akan mengurangi jatah pemain lama, yaitu perbankan. Pengguna facebook yang mendunia tentu saja akan berpindah ke libra dengan iming-iming kemudahan transaksi antar negara dan bebas biaya admin. Apalagi salah satu tujuan libra adalah merangkul masyarakat yang belum mendapat akses perbankan. Ini bagaikan konflik antara ojek pangkalan vs ojek online atau taxi paguyupan vs taxi online. Pastinya baik pihak libra atau perbankan , yang sama-sama kapitalis kelas kakap, sedang memainkan lobby mereka. Apapun masalahnya Ujung-ujungnya duit 

Sampai di sini saja dulu tulisan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan kita. Silahkan membagikan jika dirasa ini bermanfaat. (A.F.M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar